Pada suatu hari di Suatu pagi di bulan September akupun duduk di depan laptop dan ada Inbox di layar saya. Laki-Laki itu mengirimi saya pesan setelah dia menyadari bahwa saya telah Offline. Dia memberi tahu saya tentang pribadinya dan bertanya apakah aku dapat melakukan hal yang sama mengirimkan tentang diriku melalui email. Dan aku pun menanggapi, tidak ada alasan khusus untuk memberikan data pribadi pada orang tak di kenal apalagi secara Online.
Pagi harinya pada kisaran waktu yang sama ia mengirim pesan instan kepada saya lagi. Dan saat itu saya tidak berada di depan komputer. Dia memberitahukan saya bahwa semalam dia melihat saya di ruang obrolan tetapi tidak berani untuk berbicara kepada saya. Dia pun bilang bahwa profil saya membuat dia sangat tertarik. Akan Tetapi pada saat dia memutuskan untuk berbicara denganku, saya meninggalkan ruang obrolan.
![]() |
Source: blogs.psychcentral.com |
Dikesempatan lain aku memang sengaja menanggapinya. Aku tidak pernah memberi tahu dia nama asli saya, tetapi saya mengucapkan terima kasih atas semua kata-katanya yang baik. Kemudian pada hari itu dia mendapati saya yang sedang online dan kami mengobrol. Dan kemudian Saya menyadari bahwa bahwa dia anggota militer dan akan pensiun dalam tiga bulan. Dan dalam beberapa minggu ke depan ini kami berkomunikasi secara intens satu sama lain melalui email, obrolan online dan panggilan telepon. Dan akhirnya saya menyadari pada Hari kedua saya berbicara dengannya, saya tahu dia istimewa.
Pada akhirnya dalam waktu sebulan, kami jatuh cinta satu sama lain. Dan Dia telah merencanakan untuk datang menemui saya ketika dia sudah pensiun, dan dalam pembicaraan yang lain dia akan berpindah ke provinsi saya tinggal.
Kemudian suatu malam dia mengatakan kepada saya bahwa masa tinggalnya di militer telah diperpanjang dan dia diberitahu bahwa unitnya akan dikirim ke Lebanon sebagai bagian dari Kontingan Pasukan GARUDA. Tak satu pun dari kami yang bisa mempercayai ini. Dia mengatakan kepada saya bahwa jika saya ingin mengakhiri hubungan kami, dia akan mengerti karena tugas di daerah konflik itu sangat ber resiko. Dan Dia pikir itu tidak adil baginya untuk meminta saya menunggu hanya Tuhan yang tahu berapa lama dia di tugaskan di sana sebagai Perwira Senior. Tetapi karena cinta yang saya miliki dalam hati saya untuk pria ini, saya tetap mempertahankan hubungna kami.
Waktupun berlalu dengan cepat, delapan bulan kemudian kami masih dipisahkan oleh jarak, tetapi rasa cinta kami berdua menjadi semakin dalam. Seperti yang terlihat, kita mungkin tidak bertatap muka satu sama lain selama berbulan-bulan. Tetapi setiap hari yang berlalu semakin mendekatkan kami untuk bersama, melalui jaringan Online cinta kami semakin Rekat dan Kuat. Dan Kami berencana menikah setelah semua ini selesai. Pria ini telah menjadi bagian dari saya, dia melengkapi saya dengan segala cara yang mungkin terlihat aneh karena kami bertemu secara Online, dialah Cinta Online Ku. Kami berdua takut pada awalnya karena kenyataan sebelumnya. Tidak satu pun dari kami yang mau mengambil risiko sakit hati. Tapi kami tidak bisa menghentikan apa yang ada di Dalam Hati, Itulah Cinta.
0 comments